****
CLOATH – SINGLE – ODIN
Cloath merupakan unit hardcore/metal pendatang baru yang berisikan wajah-wajah familiar di Kota Banda Aceh. Bermain dengan memadukan riff dan beat metal dengan chaotic hardcore, Cloath hadir layaknya angin segar dalam ranah hardcore di tanah rencong tentunya. Perpaduan yang terbilang gahar mereka sajikan dalam single debut mereka “ODIN”. Single debut “ODIN” merupakan representasi dari kisah dewa terkuat di dataran Nordik. Melalui “ODIN” Cloath coba memberikan gambaran akan kemarahan dan kebijaksanaan yang di ibaratkan dengan dewa nordik tersebut. Jika merunut dalam ruang internet, Odin merupakan pemimpin tertinggi dari para Dewa dalam Mitologi Nordik, ia merupakan dewa perang, kebijaksanaan, pertempuran dan kematian. Kalian akan dengan cepat senang mendengarkan track “ODIN” jika kalian sebelumnya telah mendengarkan nama-nama seperti Hard Reset, Locked Shut, Jesus Piece bahkan Knocked Loose. Cloath adalah Fatahillah Reza/Vok, Alvis Sarakuama/Gitar, Ami F/Bass, Wirya N/Gitar, dan Aden Januar/Drum.
ROTTENHEARTS – SINGLE – PARANOIA
Malang black-gaze Rottenhearts keluarkan amunisi baru, kali ini berupa single bertajuk “Paranoia”. Melalui single ini, Rottenhearts berikan implementasi akan kesedihan, rasa takut, ataupun selalu merasa waspada dengan hal yang akan terjadi maupun yang sedang terjadi di kehidupan hingga pada akhirnya rasa kesedihan atau rasa kewaspadaan itu semakin menjadi-jadi dan masih belum menemukan jalan keluarnya. Rottenhearts mengemas keseluruhan lagu dengan balutan shoegaze yang kentara dan sisipan sentuhan metalcore pada rhyme vocal. Melalui halaman press release, mereka menungkapkan dalam single ini Rottenhearts banyak terparuh dengan nama-nama seperti Scarlet House, Superheaven, dan Amira Elfeky sebagai ide dasar dalam penggarapan materi single ini. Single “Paranoia” sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform Rottenhearts.
RADITOMO – SINGLE – MERRY GO ROUND
Kabar baik datang dari Kota Medan, solois experimentalis Raditomo mempersembahkan aransemen ulang salah satu track dari EP “Cultura Dyslexia” yang bertajuk “Merry Go Round”. Memberikan aransemen yang lebih kental dengan warna pop dengan perpaduan psychedelia, Raditomo menawarkan komposisi dan warna musik yang terdengar groove gloomy dengan nuansa 90an. Ide aransemen terbaru dari track “Merry Go Round” pun tidak dapat terelakkan jika bukan karena buah iseng Adrian Timothy ‘Psycotic Villager” ungkap raditomo melalui halaman press release. Track “Merry Go Round” sendiri merupakan sebuah cerita dinamika akan kisah percintaan, free soul, komitmen, perbedaan agama coba Raditomo kemas dalam keseluruhan track “Merry Go Round”. Aransemen terbaru dari ‘meryy Go Arround” sudah dapat didengarkan via DSP Raditomo.
DRIZZLY – SINGLE – I WOULD NEVER…
Sidoarjo dream-pop Drizzly lepaskan single anyar “I Would Never”. Single “I Would Never” sejatinya merupakan lagu dari band kenamaan di kota Bandung Mocca, Berbeda dengan versi originalnya yang didominasi petikan gitar akustik, “I Would Never” versi Drizzly kental dengan warna dream pop lengkap dengan melodi gitar elektrik dan basuhan reverb tebal yang bergelayut di sepanjang lagu. Tidak hanya itu single “I Would Never” juga dipilih sebagai penghormatan kepada Mocca, sekaligus dalam rangka merayakan anniversary dari album “Friends” yang menginjak usia 20 tahun di 2024 ini. Arina Ephipania ‘Mocca’ pun didapuk sebagai kolaborator dalam departemen vocal di dalam single “I Would Never” versi Drizzly. Single “I Would Never” menjadi lembaran baru dalam karir bermusik Drizzly di bawah naungan Sun Eater, dapat diketahui sebelumnya mereka belum pernah tergabung dalam label manapun. “Kami ingin memulai perjalanan karir musik kami lebih serius dan tertata. Kami berharap langkah kami ini bisa jadi gerbang untuk membuka banyak kesempatan lain” ujar mereka via press release. Drizzly adalah Manda (vokal), Moza (bass), Faye (gitar) dan Cilo (drum).
0 Komentar