• Jun 12, 2025

Interview - Wafaq - EP "Liberation Corpse" - 2024.


 




Sumatera Barat hardcore-punk Wafaq. Kelompok pendatang baru yang cukup menarik perhatian saya pribadi. Memainkan tensi cepat dan padat yang dibalut dengan sisipan riff timur tengah menjadi identitas mereka sejauh ini. Tak heran mereka pun mengungkapkan banyak terpangaruh oleh nama-nama band dengan sebutan harami-punk, tidak sekedar memberikan suguhan musik yang demikian, Wafaq cukup kuat dalam menyuarakan permasalahan global, terlebih pada aspek hak-hak tiap-tiap measyarakat yang dirampas dan menjadi korban dalam ruang mereka pribadi. Gerakan perlawanan rakyat “Intifada” Wafaq gaungkan dalam perjalanan lirik dan music yang mereka suguhkan. Bentuk perlawanan mereka dari kumpulan hal-hal meresahkan tersebut secara nyata mereka tumpahkan dalam EP “Liberation Corpse”. Berisikan 5 track dengan total durasi 10 menit, EP “Liberation Corps” sudah dapat didengarkan melalui laman Bandcamp Wafaq.

 

Berikut perbincangan singkat yang coba kami arsipkan dalam bentuk QnA Bersama Wafaq.

 

 

1.    Hai Wafaq! Salam kenal sebelumnya, aku Farras dari Publik Resital Klub. Boleh kita kenalan terlebih dahulu ada siapa aja nih di dalam Wafaq dan bagaimana kalian terbentuk?

 

oke mungkin langsung aja, wafaq sendiri beranggotakan 4 bani adam penghujung zaman , dimana masing masing personil mempunyai nama dan identitas yang di samarkan yaitu ada Ghoul (Vocal),Gvlzar (Bass),Syaitonirojeem (Guitar & Vocal) , dan Obayda (Drum). Awal 2024 pertemuan Ghoul & Syaiton menjadi titik awal terbentuknya wafaq dimana syaiton yang awalnya adalah seorang one man black metal namun sedang hiatus, bercerita kepada ghoul dan berkeinginan membuat project full band, namun tak selang beberapa hari ghoul.

memperkenalkan Gvlzar dan Obayda untuk membahas materi yang akan di eksekusi.

 

 

2.   Menilik dari laman internet, Wafaq memiliki makna mewujudkan sesuatu yang seimbang, serasi ataupun senada. Apakah ada makna khusus bagi kalian dalam pemilihan nama tersebut?

 

menurut kami wafaq punya makna yang luas dan menggambarkan identitas kami sendiri mulai dari berdiri sejajar sama rata agar seimbang hingga makna satire dari arti kata wafaq yang lain yaitu "menguntungkan diri sendiri"

 

 

3. Memainkan permainan musik dengan warna hardcore-punk dengan sisipan riff ataupun melodi timur tengah, new-wave hingga blackened punk. Bagaimana kalian mendefinisikan gaya permainan Wafaq secara pribadi?

 

Hmm.. kalau definisi gaya musik sendiri garis besar kita adalah hc/punk , namun karna refrensi utama di antara kami beragam kami mencoba menggabungkan referensi yang akhirnya tumpah ke materi materi kita , dan ga sedikit dari mereka yang berspekulasi bahwa wafaq adalah sludge punk,death punk, hc/punk campur sari atau lain sebagainya , tapi kami mencoba merangkum bahwa wafaq adalah "Hardcore Kids From the Abyss"

 

 

4.    Belum lama ini Wafaq melepas EP debut “Liberal Corpse”. Dari yang coba kami baca melalui laman bandcamp, kalian gencar menyuarakan tentang keresahan sosial baik di dalam ataupun luar negri. Apakah EP ini secara keseluruhan berbicara tentang itu atau mungkin ada hal lain diluar hal-hal tersebut? Boleh dijelaskan

 

di EP "Liberation Corpse" ,kami coba mendedikasikan untuk para kelompok atau individu yang menjadi korban kebrutalan perampasan ruang hidup bahkan perampasan atas kehidupannya sendiri . Dan di EP ini juga kami mencoba mengangkat salah satu gerakan perlawanan rakyat "Intifada" yang dimana sampai saat ini masih terus berjuang melawan para penghuni kerak jahanam . Dan ya, bagi kami Intifadah bukan hanya mereka yang ada di palestina saja, tapi intifadah adalah diri kita, semangat intifadah ada di diri kita, setiap darah kita bergejolak melihat penindasan kita adalah intifadah. Bagi kami pengecapan kontra ideologi bagi suatu golongan atau individu adalah hal yang sudah sangat basi.

 

 

5.     Bagaimana proses kreatif terbentuknya EP “Liberal Corpse”? 

 

Untuk proses EP sendiri tergolong singkat mungkin sekitar hampir 2 bulanan, di karenakan syaiton sudah ada riff jadi tinggal eksekusi dan sedikit revisi di studio. Mungkin kalau bisa di bilang yang prosesnya agak panjang untuk di bagian pembahasan di dalam EP dan juga lirik, karna kita harus menyelaraskan dan memahami tentang apa yang kita bawakan, jadi kami mencoba memperkuat pondasi pada EP kami dengan bacaan dari tulisan tulisan yang berhubungan dengan yang akan kami tuangkan ke dalam EP.

 

 

6.    Nama-nama seperti Haram, Ikhras, Takbir, Zanjeer apakah banyak memiliki pengaruh kuat dalam referensi gaya bermusik Wafaq? Atau kalian memiliki referensi diluar itu mungkin?

 

Bisa di katakan para "Harami Punk" punya pengaruh untuk konsep wafaq, tapi dalam segi musikalitas kami mencoba mengambil beberapa referensi dari GAG, Bastard Priest, Come To Grief , Entombed, BIB, Paranoid, Zanjeer, Hoax, Doldrey, sampai Darkthrone. Dan tidak menutup kemungkinan di album nanti kami membawakan musikalitas yang lebih luas dari yang sebelumnya.

 

 

7.  Berpusat di Sumatera Barat yang kental dengan HC Punk di ranah side-stream “ tolong koreksi jika saya salah :) ” bagaimana respon teman-teman komunitas sejauh ini dengan hadirnya Wafaq dan EP Liberal Corps?

 

Untuk teman teman di Sumatera Barat sendiri sudah di pastikan menerima kami dengan baik terkhusus bagi wilayah kota Padang, karna bisa di bilang kami juga sebagai pendatang di kota padang, jadi kami bisa menemukan ruang aman bagi kami untuk bermusik atau menyampaikan kegelisahan kami, namun selama ini banyak tangan dan masukan dari teman teman dari Sumatera Barat atau Luar Sumatera bahkan Luar Negri yang ikut berkontribusi dalam proses Wafaq atau EP. Intinya big love big respect untuk kalian semua ❤️‍🔥

 

8.     Sedikit lebih jauh mungkin, bagaimana pendapat kalian tentang kesadaran masyarakat Indonesia atau teman-teman akan kejahatan sosial yang semakin hari semakin menjadi-jadi rasanya?

 

Pandangan kami terhadap kesadaran masyarakat untuk apa yang sedang terjadi saat ini mungkin beberapa kami melihat dalam segi kesadaran mereka sudah bagus, tapi menurut kami lebih bagus lagi ketika kesadaran disertakan direct actionnya juga, kami selalu respect terhadap masyarakat yang sadar akan yang sedang terjadi dan juga menyertakan direct actionnya, banyak metode yang bisa gunakan juga dalam pengaplikasiannya, jadi ga melulu tentang orasi dengan toa yang justru menjadi ladang panggung untuk mereka yang haus akan singgasana. Intinya jika masyarakat sudah sadar dengan apa yang terjadi lalu menyertakan direct action dan security culturenya kami yakin apa yang masyarakat lakukan akan menjadi zat adiktif bagi mereka yang dimana bunga yang tadinya layu akan mekar kambali bersama api yang tidak pernah padam.

 

9.     Satu harapapan dari Wafaq mungkin untuk dunia yang kian gila ini?

 

Oke ini masih tentang keresahan kita juga di tengah masyarakat yaitu Fear Of Missing Out atau FOMO. Harapan kami untuk saat ini cuma satu Jika dunia ini sudah gila tolong jangan ikutan gila. Itu aja sih mungkin.

 

 

10. Thanks Wafaq! 

 

Terima kasih juga buat Publik Resital Klub , semoga jika ada waktu dan umur kita bisa singgah ke titik barat sana .



Posting Komentar

0 Komentar